TABLOIDTIRAI.COM - Anggota DPRD Kota Pekanbaru Fraksi PDIP Pekanbaru, Tekad Indra Pradana Abidin, menyoroti adanya pemanggilan RT/RW oleh pimpinan DPRD Kota Pekanbaru, hal ini disampaikannya kepada wartawan di sela-sela kesibukannya, Selasa (12/11/2024). 

Menurut Tekad, pemanggilan RT/RW ke DPRD Pekanbaru jelas tidak bagus di mata publik. Seharusnya, setiap Dewan yang turun ke Dapil nya masing-masing menjumpai RT/RW untuk menyerap aspirasi ataupun keluhan-keluhan RT/RW. "Kalau RT/RW ini kita kumpulkan ke DPRD inikan nggak ada urgensinya. Dan disatu sisi yang penyelenggara pemerintah inikan eksekutif," sebut Tekad.

Tekad menjelaskan sebagai lembaga legislatif DPRD Kota Pekanbaru salah satu fungsinya yakni mengawasi. Sedangkan jajaran Pemko Pekanbaru hingga di tingkatan Lurah sebagai eksekutif. "Kita inikan hanya mengawasi, kalau memanggil RT/RW, kesannya sudah berbeda. Problem yang saya dengar sekarang tidak ada surat pengaduan apapun terhadap RT/RW. Kalau RT/RW mau datang kesini (DPRD) kita senang. Tapi tentu RT/RW yang mengajukan diri dan menyampaikan aspirasinya," tukasnya.

Sebelumnya, diberitakan rencana pertemuan DPRD Pekanbaru dengan Ketua RT dan Ketua RW memicu kontroversi, di tengah suhu politik yang memanas menjelang Pilkada 2024.

Langkah tak biasa diambil DPRD Kota Pekanbaru. Mereka berencana memanggil seluruh ketua RT dan RW se-Kota Pekanbaru ke gedung dewan. 

Yang menarik, ini terjadi hanya 15 hari sebelum pemilihan Wali Kota dan Gubernur Riau pada 27 November 2024. Tidak heran, banyak pihak bertanya-tanya, apa sebenarnya motif di balik pemanggilan tersebut?

Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Isa Lahamid, menegaskan bahwa pemanggilan ini tak lebih dari sekadar silaturahmi dan pengenalan anggota dewan usai terbentuknya Alat Kelengkapan Dewan (AKD) baru. 

"Kami hanya ingin mempererat hubungan dengan masyarakat, terutama para ketua RT dan RW sebagai ujung tombak pelayanan," jelas Isa yang merupakan Wakil Rakyat Dapil 1 (Lima Puluh, Pekanbaru Kota dan Sukajadi) (red/bukamata)