TABLOIDTIRAI.COM - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus memperkuat produksi migas nasional melalui penerapan teknologi inovatif. Terbaru, PHR mengimplementasikan Proyek Simple Surfactant Flood (SSF) Stage-1 di Lapangan Balam South, Zona Rokan.
Teknologi ini dikembangkan bersama Pertamina Lubricants, Elnusa Petrofin (EPN), dan Tim Technology Innovation PT Pertamina (Persero). SSF menggunakan surfaktan berkonsentrasi rendah yang disuntikkan ke dalam sumur tanpa perlu modifikasi besar fasilitas, sehingga efisien dari sisi biaya dan waktu.
Tahap pertama proyek mencakup injeksi surfaktan di tiga titik sumur BLSO 075, BLSO 330, dan BLSO 353, dilengkapi dengan workover dan pompa sewa khusus. Injeksi di BLSO 075 telah rampung pada 19–30 Maret 2024, sementara BLSO 330 berlangsung 28 Mei–3 Juni 2025. Proses di BLSO 353 dijadwalkan akhir Juni 2025.
“PHR jadi andalan peningkatan produksi nasional. Teknologi ini kami harapkan jadi contoh sinergi dan inovasi di lingkungan Pertamina,” ujar Senior VP Technology Innovation PT Pertamina (Persero), Oki Muraza.
General Manager Zona Rokan, Andre Wijanarko, menambahkan, proyek ini memperlihatkan komitmen PHR dalam memanfaatkan teknologi dalam negeri untuk mengoptimalkan perolehan minyak dan mendukung ketahanan energi.
Surfaktan yang digunakan diracik oleh tim internal Pertamina bersama anak perusahaan, termasuk PT Elnusa dan Pertamina Lubricants. Formula ini telah disesuaikan dengan kebutuhan teknis proyek SSF.
PHR juga terus berkoordinasi dengan SKK Migas untuk kelanjutan proyek, termasuk regulasi pendukung. Ke depan, SSF berpotensi diterapkan di lebih dari 20 titik lain di Lapangan Balam South dan direplikasi ke lapangan migas serupa.
PHR berharap, melalui penerapan SSF, produksi minyak nasional meningkat dan ketahanan energi Indonesia semakin kuat. (rls)
#PHR #Pertamina #Migas