Dugaan Pungli dan Korupsi Dana BOS, Siswa Bayar Jutaan Untuk 1 Kegiatan, Formappri Desak Gubri Copot Kepala SMKN 1 Kunto Darussalam

Dugaan Pungli dan Korupsi Dana BOS, Siswa Bayar Jutaan Untuk 1 Kegiatan, Formappri Desak Gubri Copot Kepala SMKN 1 Kunto Darussalam

TABLOIDTIRAI.COM - SMKN 1 Kunto Darussalam, salah satu sekolah menengah kejuruan negeri di Rokan Hulu, Riau, tengah mendapat sorotan tajam. Seiring dengan adanya informasi dugaan praktik pungutan liar (pungli) dan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan adanya pungutan dalam jumlah signifikan yang dibebankan kepada siswa untuk berbagai kegiatan sekolah, yang sejatinya dapat dibiayai dari dana BOS.

Narasumber terpercaya, yang minta identitasnya dirahasiakan mengatakan sepanjang anaknya sekolah di SMKN 1 Kunto Darussalam, telah banyak mengeluarkan uang untuk berbagai kegiatan siswa. Kegiatan yang dimaksud dan dirasa tidak masuk akal serta memberatkan, diantaranya membayar uang magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL), uang untuk mengikuti Ujian Kompetensi Keahlian (UKK), dan uang kunjungan siswa ke perusahaan di Pekanbaru.

"Tiga itu yang saya ingat dan terasa paling berat. Anak saya jurusan otomotif, waktu mau magang tahun 2024 lalu kami bayar uang magang sebesar Rp2 Juta lebih, dengan dalih untuk diberikan ke perusahaan tempat magang Siswa SMKN 1 Kunto Darussalam," terang Maman (nama samaran), Kamis (5/6).

Tidak hanya itu, Maman menambahkan, saat anaknya hendak melaksanakan UKK pada Februari-Maret 2025 lalu, pihak sekolah memberitahu ada biaya yang harus diselesaikan sebelum mengikuti UKK. "Totalnya 1,3 Juta. Waktu itu saya cicil 2 kali bayar karena sedang kesulitan uang. Rinciannya seingat saya untuk biaya UKK dan uang pengembangan siswa, totalnya 1,3 Juta itu," imbuh Maman.

Bahkan, jauh sebelum itu, tahun 2023 lalu, pihak SMKN 1 Kunto Darussalam mengadakan kegiatan kunjungan ke perusahaan yang ada di Pekanbaru. Saat itu, siswa yang berangkat diharuskan membayar uang perjalanan sebesar Rp1.075.000 per siswa. "Waktu itu ramai yang berangkat. Jurusan anak saya aja hampir 60 orang, belum lagi jurusan lain, kurang lebih semuanya sekitar 200 siswa yang berangkat kunjungan tersebut," tutur Maman.

Guna memastikan dan validasi informasi, tim wartawan sempat menyinggung terkait kebenaran informasi tersebut. Maman menegaskan, apa yang disampaikannya bukan bualan dan cerita karangan. "Itu nyata terjadi di SMKN 1 Kunto Darussalam, bahkan bukti kwitansi pembayarannya masih ada di rumah," tegasnya.

Dirangkum dari berbagai sumber dan hasil penelusuran Tim, SMKN 1 Kunto Darussalam yang beralamat di Jalan Poros PT. EMA, Dusun Suka Jadi, Desa Kota Baru Kec. Kunto Darussalam, Kab. Rokan Hulu itu memiliki 4 bidang kejuruan. Yakni, jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), dan Teknik Sepeda Motor / Otomotif dengan total keseluruhan peserta didik mencapai 477 siswa.

Berdasarkan data salur dana BOS yang diterima redaksi, tahun 2025 ini SMKN 1 Kunto Darussalam mengelola dana BOS Reguler sebesar Rp806.130.000.

Persoalan itu ditanggapi serius oleh Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Riau (Formappri). Ketua Formappri, melalui Sekretaris Arsya Abdillah, memastikan akan menindak lanjuti informasi tersebut dan segera berkoordinasi dengan Kejati Riau.

"Jika memang ada bukti-buktinya, informasi itu berarti bukan sekedar kabar burung. Kuat dugaan telah terjadi dugaan tindak pidana Pungli, kami akan dalami ini dan secepatnya berkoordinasi dengan Intel Kejati Riau," kata Arsya, Senin (9/6).

Ia mengatakan, sesuai ketentuan yang berlaku, kegiatan-kegiatan seperti magang, UKK, dan kunjungan industri merupakan bagian dari program pendidikan kejuruan yang dapat dan seharusnya bisa didanai melalui dana BOS.

"Jika biaya-biayanya masih dibayarkan oleh wali murid, apalagi per siswa sampai bayar berjuta-juta, tentu timbul tanda tanya dibenak kita. Selama ini uang BOS nya kemana ? Wajar jika ada kecurigaan dana BOS SMKN 1 Kunto Darussalam dikorupsi oknum-oknum tidak bertanggung jawab," tandas Arsya.

"Kami akan laporkan ini ke Kejati Riau, agar Kepsek SMKN 1 Kunto Darussalam segera dipanggil dan diperiksa atas dugaan tindak pidana Pungli dan penyalahgunaan dana BOS sepanjang Kepala Sekolah dijabat oleh Iffiandi, total dana yang berhasil dikumpulkan diduga hasil Pungli itu lebih dari 400 Juta rupiah," tambah Arsya.

Terakhir, pihaknya mendesak Gubernur Riau Abdul Wahid untuk bertindak. Menurutnya, tidak ada toleransi bagi oknum yang bermain-main dengan dana bantuan dari pemerintah pusat. 

"PLT kan saja, copot Jabatan Kepala SMKN 1 Kunto Darussalam," tutup Arsya.

Hingga berita ini diterbitkan, baik Kepala SMKN 1 Kunto Darussalam Iffiandi, S.Si.,MM maupun pihak Disdik provinsi Riau belum bisa dikonfirmasi.

Dugaan pungli dan korupsi dana BOS ini menambah deretan panjang kasus serupa yang kerap terjadi di dunia pendidikan, di mana dana bantuan pemerintah yang seharusnya meringankan beban siswa justru dijadikan ladang keuntungan pribadi oknum-oknum tak bertanggung jawab. Masyarakat Kab. Rohul, khususnya Kec. Kunto Darussalam mendesak agar dilakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan dana BOS di SMKN 1 Kunto Darussalam dan menuntut transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pendidikan. (TIM)

#Disdik Riau #Dugaan Korupsi Dana BOS #Dugaan Pungli #SMKN 1 Kunto Darussalam