Dugaan Skandal SPMB Disdik Riau, Instruksi Tegas Dalam Grup 'Kordinator Zulkardi', Anggota Dewan Titip Siswa di 2 SMK Negeri?

Dugaan Skandal SPMB Disdik Riau, Instruksi Tegas Dalam Grup 'Kordinator Zulkardi', Anggota Dewan Titip Siswa di 2 SMK Negeri?

TABLOIDTIRAI.COM – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di Riau kembali tercoreng. Kali ini, nama anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zulkardi, terseret dalam dugaan praktik titip-menitip siswa di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Riau.

Dari data yang diterima redaksi, tangkapan layar dari sebuah grup WhatsApp bernama 'Kordinator Zulkardi', tampak salah seorang anggota grup bernama Dina menyebar instruksi terkait pengumpulan data tertentu bagi calon siswa yang diduga dititipkan melalui Zulkardi, politisi PDIP itu.

“Assalamualaikum Bapak/Ibu, sedikit info untuk yang kemarin minta bantuan sama Pak Dewan terkait anak sekolah SMKN 5 dan SMKN 7, mohon segera kirim lampiran pendaftaran ke saudara Iqbal,” demikian isi pesan yang beredar di grup WhatsApp 'Kordinator Zulkardi' itu.

Instruksi itu sontak memicu kecaman dari berbagai pihak. Aktivis Forum Mahasiswa Peduli Pendidikan Riau (Formappri), M. Sholeh, menyebut hal ini menjadi bukti bahwa praktik mafia pendidikan masih subur di Pekanbaru.

“Wajar saja jika saat ini SPMB di Pekanbaru kacau balau. Ternyata tradisi mafia pendidikan, khususnya titip-menitip siswa, memang sulit diberantas. Ini sangat memalukan dan merusak sistem,” ujar Sholeh, Jumat (18/7).

Meski belum diketahui secara pasti, apakah nama-nama yang diduga dititip melalui Zulkardi itu lulus di SMKN 5 dan SMKN 7 Pekanbaru, yang jelas praktik semacam itu tidak hanya melanggar regulasi yang ada, tapi juga menciderai perasaan ribuan siswa yang menjadi korban 'Ganasnya' SPMB di Disdik Riau tahun ini. "Disdik Riau sangat keterlaluan jika sampai terbukti mengakomodir hal ini. Tak terbayang, gimana terlukanya ribuan siswa yang tidak lulus karena imbas praktik mafia pendidikan semacam ini," tandas Sholeh.

Kemarahan juga datang dari masyarakat. Dwi, warga Umban Sari itu, menilai budaya titip-menitip ini adalah salah satu penyebab utama turunnya kualitas pendidikan di Riau, khususnya di Pekanbaru. “Kami selaku masyarakat sangat kecewa berat. Kalau benar anggota dewan ikut bermain dalam urusan begini, itu bukan membantu, tapi merusak tatanan pendidikan,” ungkapnya geram.

Sementara, anggota DPRD Pekanbaru Zulkardi saat dihubungi wartawan membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan informasi tersebut tidak benar, dan dirinya tidak ada di dalam grup WhatsApp yang dimaksud. "Tidak benar itu bang. Saya tidak tahu kok tiba-tiba muncul berita Hoaks itu. Saya juga tidak ada di dalam grup itu. Yang membagikan informasi juga bukan nama saya kan ? Disitu namanya Dina, saya tidak tahu," bantahnya, Sabtu sore (19/7).

Ia menduga grup itu dibuat oleh orang-orang iseng yang mencatut namanya, bahkan pihaknya telah melaporkan beberapa akun dan media online yang diduga menyebarkan informasi Hoaks tersebut.

"Sekali lagi saya tidak tahu soal grup itu, saya juga tidak ada di dalamnya. Kami sudah laporkan permasalahan ini bang. Akun yang share di Instagram, dan media-media yang buat berita Hoaks itu juga kami laporkan," kata Zulkardi.

Kendati demikian, hasil penelusuran Tim media, beberapa anggota grup WhatsApp 'Kordinator Zulkardi' yang dibantahnya tersebut, diduga memang tim sukses pemenangan Zulkardi pada saat Pileg 2024 lalu. Salah satu anggota grup tersebut yang berhasil terdeteksi berinisial S.S yang merupakan kader PDIP di Rumbai. S.S, yang diketahui pemilik usaha RM Opung Gaul itu cukup aktif di sosial media dan kerap membagikan momen-momennya saat mendampingi anggota DPRD Pekanbaru Zulkardi turun ke masyarakat.

Atas dugaan permasalahan tersebut, mahasiswa, masyarakat dan pengamat pendidikan mendesak agar Inspektorat Riau dan Ombudsman turun tangan, serta mendorong transparansi dan pemeriksaan internal terhadap proses PPDB / SPMB tahun 2025 ini. (TIM)

#DPRD Pekanbaru #PDIP Riau #Zulkardi #SPMB