TABLOIDTIRAI.COM - Di tangan dua mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR), tumpukan sampah plastik yang kerap menjadi masalah lingkungan justru disulap menjadi energi alternatif.
Lewat inovasi sederhana namun menjanjikan, Darwis Dani dan Muhammad Refky Hasibuan, mahasiswa Teknik Mesin semester VIII, berhasil merancang sebuah alat pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar cair.
Ide ini berawal dari keprihatinan mereka melihat Pekanbaru yang masih dipenuhi sampah plastik berserakan.
"Kami mencoba membuat alat ini agar limbah plastik bisa diolah menjadi bahan bakar, bukan hanya menumpuk di lingkungan," ujar Darwis, Rabu (3/9).
Proses pengolahan berlangsung di sebuah tabung reaktor. Sampah plastik dimasukkan, lalu dipanaskan menggunakan kompor gas. Dari proses pembakaran itu timbul uap, yang kemudian dialirkan ke tabung destilasi hingga berubah menjadi cairan menyerupai minyak.
"Kalau minyak itu belum langsung bisa dipakai, tetap harus ada proses kimia lebih lanjut. Tapi kami pernah coba celupkan kayu ke minyak ini, lalu dibakar, dan bisa menyala," jelasnya.
Bahkan, saat diuji coba, dosen mereka menilai cairan yang dihasilkan lebih mendekati karakteristik bensin ketimbang solar.
Refky menambahkan dengan kapasitas 10 kilogram sampah plastik, alat ini mampu menghasilkan sekitar 2 liter minyak dalam waktu 4 jam.
Menariknya, kapasitas tabung reaktor buatan mereka bisa menampung hingga 60 kilogram limbah sekali proses.
Yang membuat karya ini istimewa lagi, semua komponen alat mereka rakit sendiri. Dari pipa gorong-gorong, plat besi, hingga tabung destilasi dari pipa kapiler. Hasilnya sederhana, namun punya potensi besar.
Menurut mereka, secara kajian ilmiah, plastik memang mengandung senyawa karbon yang dapat diubah menjadi minyak.
"Kalau penelitian soal cairan ini secara lebih lanjut bisa dilakukan oleh orang labor, hasilnya tentu bisa lebih akurat. Kami berharap adik-adik tingkat bisa melanjutkan riset ini agar alatnya semakin sempurna," sebut Refky.
Inovasi ini bukan hanya memenuhi syarat kelulusan kuliah mereka, tapi juga membuka jalan menuju solusi nyata bagi persoalan sampah plastik yang kian mengkhawatirkan. Dari limbah yang tak bernilai, menjadi energi yang bisa dimanfaatkan. (rls)
#PCR Pekanbaru #Mahasiswa PCR #Bahan Bakar Alternatif