TABLOIDTIRAI.COM - Bersempena dengan peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru, Ragil Erlangga, menyampaikan ultimatum tegas kepada aparat kepolisian untuk menghentikan segala bentuk tindakan kekerasan dan kriminalisasi terhadap aktivis yang tengah menyampaikan aspirasi di ruang publik.

Dengan mengusung tema kritis “Polisi untuk Rakyat???”, Ragil Erlangga mempertanyakan komitmen Polri dalam menjalankan tugas sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, terutama ketika berhadapan dengan massa aksi mahasiswa dan gerakan sipil yang memperjuangkan hak-hak demokratis.

“Peringatan Hari Bhayangkara bukan hanya seremoni, melainkan seharusnya menjadi momen refleksi institusi kepolisian untuk kembali kepada mandat dasarnya: mengayomi rakyat, bukan menindasnya. Kami menolak segala bentuk represifitas terhadap aktivis yang menyuarakan kritik. Hak menyampaikan pendapat di muka umum dijamin konstitusi dan harus dilindungi, bukan hanya dalam retorika, tapi dalam tindakan nyata di lapangan,” tegas Ragil.

Dalam pernyataannya, Ragil Erlangga juga menyoroti sejumlah kasus dugaan intimidasi, kekerasan fisik, hingga upaya kriminalisasi terhadap mahasiswa dan aktivis yang terjadi belakangan ini, yang menurutnya justru mencederai citra Polri sebagai lembaga penegak hukum yang profesional.

“Kami mendesak Kapolri dan seluruh jajaran untuk tidak menutup mata terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh oknum di tubuh kepolisian. Kami tidak butuh slogan, kami butuh jaminan keselamatan dan perlindungan nyata terhadap aktivis dan seluruh warga negara yang menggunakan hak konstitusionalnya. Jangan sampai Slogan Polisi Untuk Rakyat hanya sekedar slogan kosong tanpa aksi yang nyata,” tambahnya.

Terakhir, HMI Cabang Pekanbaru menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat sipil untuk terus mengawasi dan mengawal reformasi sektor keamanan, serta memastikan bahwa prinsip negara hukum tetap ditegakkan. 

"Harapannya, peringatan Hari Bhayangkara ke-79 bukan hanya menjadi perayaan, tetapi menjadi titik balik kembalinya Polri kepada rakyat," tutup Ragil. (rls)