TABLOIDTIRAI.COM - Pejabat Peru menyebut tewasnya diplomat Indonesia dieksekusi oleh pembunuh bayaran di ibu kota Peru, Lima. Zetro Leonardo Purba (40), staf atau diplomat Kedutaan Besar RI ditembak tiga kali saat baru tiba di apartemennya pada Senin (2/9) malam waktu setempat.
Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Malaver menegaskan bahwa penembakan tersebut bukan kriminal biasa, melainkan pembunuhan berencana dengan pola pembunuhan bayaran. “Ini bukan perampokan, tidak ada barang yang diambil. Mereka memang menunggu korban dan peluru diarahkan ke kepala. Jelas ini eksekusi yang dilakukan pembunuh bayaran,” ujarnya seperti dilansir AP, Kamis (4/9).
Rekaman kamera pengawas memperlihatkan seorang pelaku mengenakan helm menembak Purba dua kali hingga terjatuh, lalu melepaskan tembakan ketiga sebelum kabur bersama rekan yang menunggu dengan sepeda motor.
Purba, yang baru lima bulan bertugas di Peru sebagai pejabat muda, diketahui meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono mendesak agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh, transparan, dan cepat, serta menuntut perlindungan maksimal bagi staf diplomatik dan warga negara Indonesia di Peru.
Kementerian Luar Negeri Peru menyampaikan belasungkawa dan menegaskan kasus ini akan diusut tuntas. Menteri Luar Negeri Elmer Schialer mengakui masalah utama Peru saat ini adalah ketidakamanan, dengan menyebut pembunuhan terhadap diplomat Indonesia sebagai alarm tambahan bagi pemerintah.
Data resmi menunjukkan, sepanjang Januari hingga pertengahan Agustus 2025, sebanyak 6.041 orang tewas dibunuh. Jumlah ini tercatat paling tinggi sejak 2017.
Sementara itu, laporan kasus pemerasan mencapai 15.989 dalam periode Januari-Juli, naik 28% dibanding tahun lalu. (*)
#Diplomat Indonesia #Pembunuhan #Peru