TABLOIDTIRAI.COM - Tidak sampai dua pekan pasca berakhirnya Festival Pacu Jalur Tradisional Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) tahun 2025 di Tepian Narosa Telukkuantan, air sungai yang sempat jernih kini kembali keruh bak teh susu.
Warga di sepanjang aliran sungai Kuantan ini pun tak lagi bisa memanfaatkannya untuk mandi, berenang, dan bermain. Apalagi untuk minum.
Pantauan wartawan, air tiba-tiba mendadak keruh seperti teh susu, terpantau sejak Rabu hingga Kamis (3-4/9). Terutama di kawasan yang selama ini menjadi pusat warga mandi. Baik di Tepian Narosa, Tepian Pincuran Sati Benai, Tepian Rajo Pangean dan lokasi lainnya.
Diduga, air keruh diakibatkan kembali maraknya aktivitas penambangan di hulu sungai, yang ada di wilayah Sumatera Barat. Ditambah lagi, curah hujan yang cukup tinggi sejak kenarin juga menjadi penyebab air keruh.
"Ondeh. Keruh lagi air Kuantan. Tak bisa mandi lagi," kata Pemerhati Wisata Dolva Suhendra, S.ST kepada wartawan, Kamis (4/9).
Dolva yang setiap hari memanfaatkan jernihnya air Sungai Kuantan untuk mandi di Tepian Rajo, kini harus mengurung niatnya untuk bisa kembali berenang bersama keluarga dan sahabatnya.
"Gagal mandi. Ntah kapan lagi air Kuantan akan jernih," ucapnya.
Senada dengannya, Kepala Desa Padang Tanggung Pangean Thamrin juga mengungkap kekecewaannya melihat air yang tak lagi jernih.
"Ntah kapan lagi airnya jernih. Sudah enak warga menikmatinya, sekarang kembali keruh," ujarnya dengan nada kesal.
Sebelumnya, Bupati Kuansing Suhardiman Amby meminta agar warga Sumatera Barat menghentikan aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di hulu sungai Kuantan. Jika tidak dihentikan, Ia mengancam membangun bendungan di bagian hulu sungai ini. (Tirai/Cakaplah)
#Sungai Kuantan #Sungai Keruh #PETI