PT Virajaya Meredup, Puluhan Karyawan Dirumahkan, Efek Kalahnya Yuyun di Pilkada Kampar 2024 ?

PT Virajaya Meredup, Puluhan Karyawan Dirumahkan, Efek Kalahnya Yuyun di Pilkada Kampar 2024 ?

TABLOIDTIRAI.COM - PT Virajaya Riauputra, salah satu perusahaan konstruksi besar di Riau, kini menghadapi krisis paska kekalahan Yuyun Hidayat dalam Pilkada Kampar 2024. Sejumlah proyek yang sebelumnya dikuasai perusahaan kini mulai beralih ke kontraktor lain. Akibatnya, puluhan karyawan telah dirumahkan, sementara aktivitas perusahaan semakin meredup.

PT Virajaya Riauputra didirikan pada 5 April 2001 dan bergerak di bidang jasa konstruksi, termasuk pengoperasian Asphalt Mixing Plant, Batching Plant, dan Stone Crusher. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini menjadi pemain utama dalam proyek infrastruktur di Riau. Beberapa proyek yang pernah dimenangkan perusahaan ini antara lain pembangunan Jalan Akses Bandara Sultan Syarif Kasim II, peningkatan jalan di Kabupaten Kampar, serta berbagai proyek jalan lainnya.

Namun, sejak kekalahan Yuyun Hidayat—putra dari mendiang Azis Zaenal, mantan Bupati Kampar—perusahaan mulai mengalami tekanan. Sumber internal menyebutkan bahwa sejak awal 2025, Virajaya mulai kesulitan membayar operasional dan proyek-proyek yang biasa mereka garap mulai dikuasai oleh perusahaan lain.

“Kondisi keuangan mulai tidak stabil. Banyak pekerja yang dirumahkan sejak awal tahun ini,” ungkap seorang sumber yang enggan disebutkan namanya, Jum'at (7/2).

Azis Zaenal, yang mendirikan perusahaan ini, adalah seorang pengusaha dan politisi yang pernah menjabat sebagai Bupati Kampar pada 2017–2018. Setelah wafatnya pada 27 Desember 2018, perusahaan tetap dikelola oleh keluarganya, termasuk anak-anaknya:

1. Anny Virgus Hidayati, S.E.

2. H. Afrizal Hidayat, B.Comm., MBA

3. Yuyun Hidayat, S.T., M.Sc.

4. Aswita Dewi, S.Sos.

Sejumlah analis menilai bahwa runtuhnya bisnis PT Virajaya Riauputra memiliki keterkaitan dengan perubahan konstelasi politik di Kabupaten Kampar. Kasus ini mengingatkan pada beberapa perusahaan lain yang mengalami kemunduran setelah pemiliknya kehilangan pengaruh politik, seperti yang terjadi pada PT Riau Bara Harum di sektor pertambangan.

Kini, nasib karyawan Virajaya berada dalam ketidakpastian. Sebagian mulai mencari pekerjaan di tempat lain, sementara yang lainnya masih berharap ada solusi yang bisa menyelamatkan perusahaan. 

Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen PT Virajaya Riauputra belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah yang akan diambil untuk mengatasi krisis ini. (*)

#Yuyun Hidayat #PT Virajaya Riauputra #Perusahaan Kampar