TABLOIDTIRAI.COM - Sengkarut masalah di Koperasi KNES Senama Nenek, Kec. Tapung Hulu, Kab. Kampar kian memanas. Paska viral beberapa waktu lalu, terkuak informasi-informasi yang mengejutkan publik terkait dugaan kejahatan yang dilakukan oleh kelompok H. Alwi, LC.,MA selaku Ketua dan pengurusnya.
Sejauh ini, beberapa warga Kampar yang mengklaim dirinya selaku korban dan memiliki lahan di KNES Senama Nenek mulai bermunculan dan membeberkan informasi-informasi menarik.
Sebagian besar informasi yang diterima wartawan dari para korban bermakna sama, yakni terkait dugaan kedzaliman yang dilakukan pihak KNES Senama Nenek, hasil panen yang sangat sedikit, kebun tak terawat dan korban dugaan jual beli sertifikat lahan tersebut kepada pihak ketiga.
"Sudah 5 tahun lahan tak pernah dipupuk. Semak rimbun batang lalang besar-besar. Kalau orang Abang tak percaya, bisa kita lihat di sana" kata sumber yang minta identitasnya dirahasiakan, Minggu (9/2).
Ia menambahkan, selama 5 tahun ini, mereka rata-rata hanya menerima Rp1 juta/bulan. "Bahkan ada yang kurang dari Rp1 Juta, untuk ukuran 1 kapling atau 2 ha lahan sangat tak masuk akal. Padahal kebunnya bagus dan subur, justru karena lahan bagus itu makanya banyak yang ngincar. Apalagi kalau dirawat dengan benar" bebernya.
Lebih parah lagi, sumber mengungkapkan adanya dugaan aktivitas jual beli SHM lahan KNES itu ke pihak lain, tanpa sepengetahuan pemilik pertama. "Modusnya, saat itu pihak KNES minta masyarakat untuk menitipkan SHM nya ke koperasi dengan ancaman jika tidak nurut maka hasil bulanan nya tidak akan diberikan. Banyak yang mereka jual ke pihak lain. Kebanyakan korban-korbannya yang tinggal di luar Senama Nenek" ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh korban lainnya, sebut saja Jajang. Ia mengatakan jual beli SHM anggota KNES itu benar adanya dan kuat dugaan dilakukan oleh kelompok Liazmi alias Tua. "Rombongan Liazmi atau Tua itulah yang suka jual-jual SHM masyarakat tanpa alasan yang jelas. Setalah jual dia menghilang. Rata-rata dia jual dengan harga Rp130 Juta per Kapling (2Ha)" kata Jajang.
Terpisah, Ketua Elang 3 Hambalang Riau Pebriyan Winaldi sangat menyesalkan kondisi prihatin yang dialami masyarakat karena ulah KNES di Senama Nenek. Dengan tegas ia meminta Kapolda Riau dan Kejati Riau untuk mengusut perkara tersebut setuntas-tuntasnya.
"Tangkap H. Alwi, Liazmi dan semua yang terlibat. Hasil perhitungan kami, mereka (KNES) diduga telah memakan duit masyarakat Kampar mencapai 1 Triliun lebih. Diduga dari hasil penggelapan hasil panen seluas 2.800 ha dan hasil jual-jual SHM masyarakat" tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, baik H. Alwi, Liazmi dan pihak KNES belum bisa dikonfirmasi. (Tim)
#Elang 3 Hambalang #Dugaan Korupsi KNES 1 Triliun #H. Alwi KNES