Suhu Politik Jelang Musda Golkar Riau Kian Panas, 5 Kader Golkar Riau Dipecat, Konsekuensi Beda Dukungan ?

Suhu Politik Jelang Musda Golkar Riau Kian Panas, 5 Kader Golkar Riau Dipecat, Konsekuensi Beda Dukungan ?

TABLOIDTIRAI.COM - Suhu politik menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Golkar Riau semakin memanas. Dua kubu yang digadang-gadang bersaing untuk merebut posisi Ketua Golkar Riau, yakni Parisman Ihwan dan SF Hariyanto, kini semakin menunjukkan eskalasi persaingan.

Terbaru, Parisman Ihwan mendatangi kediaman SF Hariyanto, yang saat itu sedang mengadakan pertemuan dengan Ketua Bidang Pemuda DPP Partai Golkar sekaligus Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Said Aldi Al Idrus. Parisman mengklaim kedatangannya adalah bentuk keberanian, bahkan menyebut dirinya sebagai "petarung" karena berani datang ke "markas lawan."

Namun, pernyataan Parisman ini langsung mendapat tanggapan dari Ida Yulita Susanti. Menurutnya, pertemuan tersebut bukanlah agenda resmi Partai Golkar, melainkan sekadar ajang silaturahmi. "Kalau acara Golkar, siapa pun boleh hadir. Tapi ini bukan agenda kepartaian. Saya menyayangkan pernyataan Parisman Ihwan yang mengklaim bahwa dirinya diundang oleh SF Hariyanto," kata Ida.

Saling serang pernyataan terus berlanjut. Sekretaris AMPG Riau, Yasmin, menegaskan bahwa Ida Yulita bukan lagi bagian dari kepengurusan DPD II Partai Golkar Kota Pekanbaru karena telah dipecat.

Menanggapi hal itu, Ida justru menganggap pemecatan dirinya sebagai berkah di bulan Ramadan. "Pemecatan ini terjadi karena kami mendukung SF Hariyanto sebagai calon Ketua Golkar Riau. Tapi saya justru bersyukur, saya anggap ini berkah Ramadan. Saya tidak sudi bersama orang-orang yang sudah menghancurkan partai," tegasnya, dikutip dari goriau.com, Senin (10/3).

Selain Ida, empat kader lainnya juga mengalami nasib serupa, yakni Indra Gunawan Eet (mantan Sekretaris DPD I Golkar Riau), Sukirno (mantan Sekretaris DPD II Partai Golkar Inhu), HM Wardan (mantan Ketua DPD II Golkar Inhil), serta satu kader lainnya dari DPD II Golkar Rohil.

Menurut Ida, pemecatan mereka dilakukan tanpa melalui mekanisme yang diatur oleh partai. Hingga kini, dirinya bahkan belum menerima surat resmi pemecatan.

"Ini bukti bahwa mereka tak paham bagaimana memimpin Partai Golkar yang sudah besar ini. Pantas saja Golkar Riau dalam kondisi seperti sekarang, hancur di tangan segelintir orang. Tidak heran jika Golkar Riau terus mengalami kekalahan, karena partai ini dikelola seperti perusahaan, bukan organisasi politik yang demokratis," kritiknya.

Meskipun sudah dipecat dari kepengurusan, Ida tetap merasa dirinya masih sebagai kader Partai Golkar. Ia menegaskan bahwa hanya Ketua Umum DPP Partai Golkar yang memiliki otoritas untuk mencabut keanggotaan kader, bukan ketua daerah.

Ketegangan ini semakin menunjukkan betapa panasnya pertarungan menuju Musda Golkar Riau, dengan dinamika politik internal yang terus bergulir. (*)

#Ida Yulita Susanti #Golkar Riau #Musda Golkar Riau #Parisman Ihwan