TABLOIDTIRAI.COM - Kabupaten Kampar merayakan puncak Hari Jadi ke-75, Kamis (6/2). Setelah pelaksanaan upacara, kegiatan dilanjutkan dengan rapat paripurna istimewa di gedung DPRD Kampar dan makan bajambau di Balai Adat Kabupaten Kampar.

Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Kampar Ahmad Taridi dan dihadiri Gubernur Riau yang diwakili Asisten I Setdaprov Riau H Zulkifli Syukur, Penjabat Bupati Kampar H Hambali, Anggota DPR RI H Syahrul Aidi Ma’azat.

Kemudian, Anggota DPD RI Sewitri, Mantan Gubernur Riau dan Bupati Kampar H Saleh Djasit, Forkopimda Riau dan Kampar, Anggota DPD RI Sewitri, Anggota DPRD Riau Hj Eva Yuliana, H Edi Basri, Amal Fatullah, Diski dan Efrinaldi, tokoh agama, tokoh adat dan undangan lainnya. Selain itu juga dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Kampar Terpilih H Ahmad Yuzar dan Hj Misharti.

Pj Bupati Kampar Hambali dalam sambutannya mengajak masyarakat dan seluruh pihak mendukung kepemimpinan Bupati/Wakil Bupati Kampar terpilih dan berperilaku sportif. “Pada hari ini saya Pj Bupati, pas beliau (Ahmad Yuzar) dilantik, saya siap dengan posisi kembali sebagai Sekda Kabupaten Kampar,” ujar Hambali disambut tepuk tangan peserta rapat paripurna.

“PNS dan THL jangan sungkan, tak enak ke saya. Kalau sungkan-sungkan berarti anda salah sikapi sebagai PNS dan THL,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Hambali saat diangkat menjadi Pj Bupati Kampar baru saja diangkat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) defenitif.

Ia juga menegaskan, seluruh PNS harus siap dengan perubahan. “Rasulullah saja yang dijamin keberhasilannya tetap melakukan mikraj, perubahan, maka kepada kita semua kita harus move on kalau kita mau maju Kampar ini, mau maju, kita harus move on, kalau tidak, kita akan tertinggal,” tegas Hambali.

Dikatakannya, masa lalu hendaknya dijadikan pelajaran dan masa depan harus dikejar untuk kemajuan negeri. Hambali juga berpesan kepada ASN harus berani mengembangkan karier ke jenjang yang lebih tinggi. Seperti di provinsi, karena banyak terjadi kekosongan pejabat eselon dua di provinsi.

“Kita siapkan diri dan harus berani maju ke provinsi demi memikirkan Kampar. Jangan kita jadi orang pengecut dan kedepan, yang muda-muda dan alumni STPDN kalau bisa berkarier di pusat. Kalau nanti sudah siap jadi pemimpin balik ke negeri ini karena kami merasakan apabila berurusan di pusat kami kewalahan,” tutup Hambali. (*)