TABLOIDTIRAI.COM - Meski sudah mendapatkan atensi serius dari pemerintah pusat, harga gas subsidi 3 Kg masih saja menjadi persoalan. Bahkan belum lama ini, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia turun langsung sidak ke pangkalan LPG yang ada di Pekanbaru. Bahlil juga dengan tegas memberi warning akan mencabut izin bagi agen/pengecer yang nakal.

Kini warga, terutama para ibu rumah tangga, ramai-ramai mengeluhkan lonjakan harga gas subsidi 3 Kg yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Dari harga resmi Rp18.000 per tabung, kini di tingkat pengecer harganya melambung menjadi Rp25.000 hingga Rp27.000.

Menanggapi hal itu anggota Komisi II DPRD Riau, Androy Rianda, mengatakan bahwa persoalan ini sudah menjadi perhatian Presiden Prabowo dan Menteri ESDM. Namun, ia mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau untuk segera bertindak tegas dalam menertibkan harga gas subsidi tersebut. "Kita menunggu langkah konkret dari Disperindag Provinsi Riau dalam menertibkan harga gas ini," kata Androy, dikutip dari goriau.com, Selasa (11/2).

Androy menambahkan, Komisi II DPRD Riau akan mengundang Disperindag untuk meminta penjelasan terkait langkah-langkah yang telah diambil dalam mengawasi harga gas subsidi. "Kita lihat dulu apakah sudah ada tindakan yang dilakukan. Setelah itu, sebagai mitra Komisi II, kita akan memanggil Disperindag untuk melakukan evaluasi," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pangkalan gas harus mematuhi aturan pemerintah mengenai HET gas subsidi 3 Kg. Ia meminta Disperindag turun langsung ke lapangan guna memastikan harga di tingkat agen tetap sesuai regulasi.

"Disperindag harus turun langsung memantau harga di agen. Jangan sampai ada agen yang menjual di atas HET. Jika ada yang melanggar, harus diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku," tutup Androy. (*)