TABLOIDTIRAI.COM - Warga Rokan Hilir mana yang tidak mengenal Asnar, SP.,M.Si ? ialah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) intens disebut sebagai salah satu tangan kanan mantan Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong.
Belakangan, nama Asnar semakin tenar di tengah masyarakat atas keterkaitan dirinya dengan sejumlah proyek yang dinilai janggal dan diduga sarat dengan Mark up anggaran.
Sebut saja kegiatan fisik di Kec. Pasir Limau Kapas yang disebut-sebut tidak sesuai Bestek, diantaranya Pembangunan Pelataran Beton Dusun 03 (Dua Desa) Kep. Teluk Pulai dengan nilai Rp.183.564.204,73, lalu kegiatan Pembangunan pelataran beton Dusun 04 Kep.Teluk Pulai dengan nilai Rp.183.462.400.03, kegiatan Pembangunan Pelantaran Beton jalan Bandar Baru RT 001/ RW 017 Dusun 09 Kep. Teluk Pulai dengan nilai Rp.183.645.820.11 dan kegiatan Peningkatan Pembangunan Pelataran Beton jalan Bhakti Panipahan Darat dengan nilai Rp.183.443.000.00.
Sejumlah proyek yang bersumber dari APBD-P 2024 tersebut menuai sorotan tajam dari lembaga TOPAN RI Rohil. Mereka menilai pekerjaan tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi, standar dan mutu. Secara kasat mata kondisi fisik pekerjaan di lapangan sangat memprihatinkan. Ironisnya, Kadis PUTR Rohil Asnar terkesan cuek dan no comment, alih-alih memberi klarifikasi malah berujung pemblokiran WhatsApp wartawan.
Viralnya sosok Kadis PUTR Rohil Asnar bukan baru-baru ini saja. Pada Maret 2023 Lalu, saat-saat ribut-ribut masalah mantan Bupati Rohil Afrizal Sintong dengan kontraktor asal Pekanbaru Hendry Ardi terkait dugaan jual beli proyek 3,2 M, Kadis Asnar menjadi tameng terdepan dalam upaya melindungi Bupati Rohil. Bahkan, Asnar yang di tengah kontroversialnya kala itu, berupaya melakukan 'Perdamaian' dengan Hendry Ardi agar kasus mantan Bupati Afrizal Sintong yang telah dilaporkan di Polda Riau tidak berlanjut alias cabut laporan.
"Begini, jadi kemaren saya sengaja utuskan Kadis PU (Asnar-red), apa mau anak ini (Hendry Ardi-red) sebenarnya ? Saya belum tau ni, apa maunya? Jadi, Kadis PU saya suruh apa sebenarnya? Apa yang saya buat terhadap dia, makanya saya ingin tahu juga, maka datanglah Kadis PU. Kadis PU ini juga menanyakan menyelesaikan, dia minta uang sekian sekian. Tapi Kadis PU bilang, eh ini tak kurang? Besar kali kata Kadis PU kan. Kita juga tak ingin kemaren dia asik apa, mengancam, mengancam bahwa ini akan viralkan, bahwa ini akan diviralkan" terang mantan Bupati Rohil Afrizal Sintong, dikutip dari laman riausatu.com, Kamis (23/1).
Atas upayanya tersebut, masyarakat Rohil menilai Kadis PUTR Rohil Asnar layak dan pantas disebut sebagai tangan kanan/orang kepercayaan mantan Bupati Rohil Afrizal Sintong.
Dugaan Skandal Mega Korupsi di Beberapa Kegiatan
Pada April 2023, Kadis Asnar kembali menghebohkan masyarat Rokan Hilir. Sejumlah lembaga, mahasiswa dan ormas melakukan demonstrasi terhadapnya atas dugaan korupsi jembatan Air Hitam di Kec. Pujud dengan nilai kontrak Rp.31,6 miliar tahun anggaran 2022. Tidak hanya itu, bahkan salah satu LSM nasional cabang Rokan Hilir sempat melaporkan Kadis PUTR Asnar ke Kejati Riau pada April tahun 2023 lalu. Namun yang mengejutkan, laporan tersebut diduga masuk angin alias tidak diproses lebih lanjut.
"Udah selesai orang itu bang, infonya kemaren cair dia (oknum LSM-red) 40 juta. Dia itulah yang paling kebal hukum, APH di Rohil aman semua" sebut warga Pujud, Rokan Hilir yang tak ingin disebut namanya, Selasa (21/1).
Nama Asnar, anak jati Rokan Hilir yang pernah berdinas di Dishub kota Dumai itu juga disebut-sebut melakukan Mark Up anggaran proyek Jalan Simpang Sola menuju Bundaran Patung Kuda di Kec. Tanah Putih dengan nilai Rp.12.089.000.000 dari APBD Rohil tahun 2022. Aktivis Kaukus Global Transparansi (KAGOTRA) Abdul Muthalib, M.Si menduga pekerjaan pengaspalan jalan sepanjang kurang lebih 2 Km itu tidak sesuai spesifikasi, standar dan mutu yang telah ditetapkan.
"Kami sudah pernah turun ke lapangan, seperti ketebalan AC-WC (Lapisan teratas) yang seharusnya minimal dibuat 5 cm, fisik yang dikerjakan compang camping. Bahkan ketika diukur di beberapa titik sampel, ada yang tidak sampai 4 cm. Dan banyak kejanggalan-kejanggalan lainnya" kata Abdul, Kamis (23/1).
Kajati Riau dan KPK RI Diminta Periksa Kadis PUTR Rohil
Abdul sangat menyayangkan istilah 'Kebal Hukum' yang melekat pada Kadis PUTR Rohil Asnar. Ia minta agar Kejati Riau segera memanggil dan memeriksa Kadis Asnar. "Meski bos nya (Afrizal Sintong-red) kalah pada Pilkada 2024 lalu, namun Tipikor tetaplah Tipikor terlepas ke depan ia masih menjabat atau tidak. Kami minta pak Kajati Riau untuk memeriksa Kadis Asnar dan penggunaan anggaran di PUTR Rohil selama Asnar menjabat Kepala Dinas. Kuat dugaan kami selain proyek jalan Simpang Sola, banyak kegiatan lainnya yang dijadikan ajang korupsi besar-besaran" tegasnya.
Terakhir Abdul berharap besar kepada tim KPK RI yang masih berada di kota Pekanbaru untuk bertandang ke Kab. Rohil.
"Bapak Ibu tim KPK RI, main-main juga dong ke Rohil. Kami menduga, Dinas PUTR Rohil menjadi sarang koruptor yang selama ini tak mampu di hendel APH di Rohil" tutup Abdul.
Permasalahan ini menjadi penting dan mendapat perhatian serius dari sejumlah pihak, khususnya masyarakat Rohil. Sikap Kadis PUTR Rohil Asnar yang dinilai kurang bersahabat dengan rekan-rekan pewarta sangat disayangkan masyarakat. Tidak hanya sering bergonta-ganti nomor Handphone, bahkan Kadis Asnar tak segan-segan memblokir WhatsApp pewarta yang berupaya melakukan konfirmasi.
Hingga berita ini diterbitkan, Kadis PUTR Rohil Asnar, SP.M.Si belum bisa dikonfirmasi. (Tim)
#Kadis PUTR Rohil #Asnar Rohil #Dugaan Skandal Mega Korupsi #Rohil Bersih-bersih