TABLOIDTIRAI.COM - Ferry Irwandi, sosok aktivis yang kerap disebut sebagai musuh utama pemerintah, belakangan ini kembali naik daun dan menjadi topik perbincangan hangat khususnya dikalangan tokoh dan muda-mudi Indonesia. Siapa sebenarnya Ferry Irwandi ? Bagaimana latar belakang, karir dan fakta-fakta unik tentangnya ? mari kita ulas.

Lahir di Jambi tahun 1991 silam, Ferry lebih dikenal sebagai seorang Youtuber Indonesia sekaligus founder dari Malaka Project yang populer karena konten-konten edukasi terkait politik, pendidikan, stoikisme, dan fenomena sosial lainnya.

Dilansir dari situs inilah.com, pemuda yang digadang-gadang memiliki IQ di atas rata-rata ini tumbuh dalam keluarga yang memiliki privilege. Ia merasa mudah untuk menempuh pendidikan. Ayahnya merupakan seorang dosen, sementara sang ibu juga pekerja.

Meski lulus dari STAN, suami dari  Muthia Nadhira ini nyatanya lebih suka mendalami seni sejak ia duduk di bangku SMP. Bahkan selama kuliah, ia bergabung dengan klub pecinta dan pembuat film bernama SCENE.

Sebelumnya, Ferry bekerja sebagai PNS di Kementerian Keuangan dengan posisi Videographer. Selama menjadi mahasiswa di STAN, Ferry menekuni bidang animasi, editing video, dan perfilman. Ferry pun resign dari jabatan tersebut dan lebih memilih untuk fokus berkarier sebagai YouTuber.

Ferry, yang juga jebolan Universitas Central Queensland ini terjun ke YouTube sejak tahun 2010. Ia sering membuat konten edukasi mengenai politik, sisi gelap NFT, kredit KPR, pendidikan, dan stoikisme. Stoikisme sendiri adalah cara hidup yang menekankan dimensi internal manusia. Dengan memahami dan menerapkan konsep stoikisme, manusia akan menemukan kedamaian dan ketenangan dalam hidup. 

Sebagai orang yang pernah bekerja di Kementerian Keuangan, Ferry juga sangat menaruh perhatian besar terhadap bisnis gelap seperti judi online. Ia kerap menyoroti perilaku sejumlah artis dan YouTuber yang aktif mempromosikan judi online.

Nama Ferry Irwandi mulai dikenal publik secara luas setelah muncul dalam podcast Close The Door milik Deddy Corbuzier pada 20 April 2022. Sejak saat itu, kanal YouTubenya disebut-sebut berafiliasi dengan Close The Door.  

Selain itu, Ferry Irwandi juga memiliki proyek bersama dengan teman-teman influencer lain bernama Malaka Project yang resmi diluncurkan pada 20 Oktober 2023 di Djakarta Theater. Proyek ini diinisiasi oleh Ferry guna memberikan kemudahan akses pendidikan di Indonesia sehingga membentuk masyarakat baru yang cerdas, kritis, dan empatik. Malaka Project percaya bahwa anak muda memiliki peran penting untuk menuju Indonesia emas 2045.

Influencer yang turut andil dalam proyek tersebut di antaranya adalah Jerome Polin, Coki Pardede, Fathia Izzati, Rizky Ardiprakoso, Cania Citta, Aurelia Vizal, Angellie Nabilla, dan Dea Anugrah. 

Ferry dikenal sebagai sosok yang vokal terhadap transparansi dan etika dalam dunia digital. Ia pernah melaporkan influencer yang mempromosikan judi online. Di samping itu, ia aktif menyoroti praktik-praktik tidak etis seperti fake giveaway dan klaim penghasilan palsu dari konten kreator lain.

Belakangan, di tengah hebohnya isu politik sejak 25 Agustus 2025 lalu, nama Ferry Irwandi kembali mencuri perhatian publik. Dilansir dari berbagai sumber, Ferry mengaku diteror oleh banyak akun anonim setelah dianggap menggagalkan status darurat militer ketika terjadi aksi massa ricuh pada Minggu (31/8). Ia menyebut akun anonim yang melakukan serangan digital tersebut sebagai provokator.

Ferry menduga teror tersebut terkait posisinya yang dianggap menghalangi pemberlakuan status darurat militer. “Kemudian, saya dianggap membuka jaringan provokasi dan sumber kerusuhan,” ucapnya.

Menurutnya, pencegahan darurat militer bisa terwujud berkat kesadaran publik dalam menolak narasi provokatif. “Darurat militer hari ini bisa kita cegah. Terima kasih atas kerja keras dan kerja sama teman-teman semua,” kata Ferry dalam unggahannya yang ramai di sosial media.

Statement Ferry itu muncul di tengah meningkatnya eskalasi demonstrasi di Jakarta dan berbagai daerah lainnya. Aksi massa dipicu meninggalnya driver ojek online Affan Kurniawan di Pejompongan, Jakarta Pusat, dan disebut-sebut sebagai puncak kemarahan rakyat Indonesia atas kebijakan-kebijakan serta perlakuan yang menyinggung dari pejabat pemerintahan Indonesia saat ini. (*)