TABLOIDTIRAI.COM - Dengan seruan lantang “Tangkap Martias, Tangkap Ciliandra, merampok uang di Riau, simpan dan berak di Singapura”, ratusan massa dari Organisasi Masyarakat Pemuda Tri Karya (PETIR) kembali turun ke jalan.

Aksi keenam mereka ini digelar di Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) dan Kejaksaan Agung (Kejagung), Rabu (5/2/2025), menuntut pengusutan tuntas dugaan penggelapan pajak oleh First Resources (eks Surya Dumai Group).

PETIR menuding pemilik First Resources, Martias Fangiono, dan anaknya, Ciliandra Fangiono, telah menggelapkan triliunan rupiah dari hasil usaha di Riau dan menyimpannya di luar negeri, khususnya Singapura. Dalam orasinya, mereka mengecam keras tindakan tersebut sebagai bentuk perampokan terhadap kekayaan negara.

Ketua DPW PETIR Jakarta, Jesayas Sihombing, menegaskan bahwa pemerintah harus segera bertindak tegas. "Kami minta Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Jampidsus Febrie Adriansyah segera memeriksa dan menangkap Martias dan Ciliandra atas penggelapan pajak ini. Ini uang rakyat yang mereka rampok, bukan milik pribadi!" tegas Jesayas.

Aksi ini tidak hanya diwarnai dengan orasi, tetapi juga pembakaran ban sebagai simbol kemarahan terhadap lambannya penegakan hukum. Spanduk besar bergambar Presiden Prabowo Subianto dan Menko Polkam Budi Gunawan turut dibentangkan, bertuliskan: “Presiden Prabowo, Hati-hati dengan Menko Polkam. Apakah Dia Kabinetmu yang Jujur?”

Seruan PETIR semakin nyaring, meskipun menghadapi berbagai tekanan. Sehari sebelum aksi, Jesayas Sihombing menerima teror dari orang tak dikenal melalui pesan WhatsApp, namun hal ini tidak menyurutkan langkah mereka. "Ancaman ini hanya menunjukkan bahwa kebenaran yang kami perjuangkan menyentuh pihak-pihak yang merasa terganggu. Kami tidak akan mundur," ujar Jesayas.

Bagi PETIR, aksi ini adalah perjuangan untuk membela kedaulatan negara dan memastikan bahwa kejahatan finansial yang merugikan rakyat Riau tidak dibiarkan begitu saja. 

“Kami akan terus turun ke jalan sampai Martias dan Ciliandra ditangkap. Uang rakyat harus kembali!” pungkas Jesayas dengan penuh semangat. (GRC)