Pengamat politik dari Universitas Lancang Kuning (Unilak), Alexsander Yandra menilai masyarakat Riau saat ini membutuhkan pemimpin yang berani dan tegas.
"Riau butuh kepemimpinan yang bersih, jujur dan berani serta memiliki pengalaman memimpin Riau. Karena itu, perlu orang yang tegas dan punya karisma yang merakyat dan sederhana," ujar Alex, Jumat (24/5/2024).
Alex tidak menyebutkan secara spesifik siapa sosok pemimpin berani dan merakyat tersebut.
"Pemimpin yang punya semangat mendobrak, berani membela masyarakat. Bukan hanya pemimpin yang administratif dan birokratif. Kita tidak butuh lagi pemimpin yang administratif tersebut," jelasnya.
Menurut Alex, saat ini Riau berada dalam fase penting untuk maju. Dia mengungkapkan bahwa pemilih di Riau mayoritas rasional.
"Pemilih Riau 70 persen rasional, 20 persen dipengaruhi faktor psikologis, dan sisanya faktor sosiologis. Artinya di Riau sudah mayoritas pemilih cerdas yang berorientasi pada program visi misi dan track record kandidat," terang Alex.
Pemilih rasional, lanjut Alex, cenderung memprioritaskan pemimpin yang memiliki program, visi misi, rekam jejak, serta kompetensi yang dapat dilihat dari pengalaman memimpin Riau.
"Preferensi pemilih Riau yang mayoritas Melayu sangat mengidentikan pada pemimpin yang religius, yang dekat dengan para santri, pemilih muda atau milenial dan Gen Z. Selain itu, juga dekat dengan para ulama, tokoh agama, dan ormas Islam, perlu menjadi catatan penting," tambahnya.
Alex menegaskan secara politik, kesolehan sosial menjadi prioritas bagi seorang pemimpin.
"Kesolehan sosial yang dimaksud dapat dilihat dari kedekatan pemimpin dengan masyarakat serta sesama koleganya. Selain itu, juga pemimpin yang bisa membangun program-program kerakyatan dan anti korupsi," katanya.
Dia berharap gubernur Riau terpilih nantinya tidak hanya berani membela masyarakat, tetapi juga mampu memimpin demi kepentingan rakyat.
Berdasakan survei lembaga Voxpol yang dipimpin Pangi Sarwi, mantan Gubernur Riau Brigjend TNI (Pur) Edy Natar Nasution memiliki popularitas dan elektabilitas sebesar 12,4 persen, bersaing ketat dengan Ketua DPD Golkar Riau Syamsuar yang mendapat 13,4 persen.
Disusul oleh Abdul Wahid (anggota DPR RI) 5,4 persen, Syahrul Aidi (DPR RI) 4,0 persen, Muhammad Wardan (eks Bupati Inhil) 3,3 persen, dan Yopi Arianto (eks Bupati Inhu) 3,0 persen.
Popularitas dan elektabilitas mantan Dandrem 031 Wirabima yang bersaing ketat dengan Syamsuar juga menarik perhatian. Balon Gubri dengan tagline BBM (Berani Bela Masyarakat) baru mulai melakukan sosialisasi dalam dua atau tiga bulan terakhir ini. (*)